TEKNIK MENDENGAR EFEKTIF
Zaman sekarang orang seakan
berlomba-lomba untuk menampilkan keahliaan berbicaranya yang kita kenal dengan
public speaking tapi mereka lupa akan hal yang penting juga dalam kegiatan
komunikasi yaitu mendengar. Jarang atau bahkan tidak ada kursus yang
mengajarkan atau melatih orang untuk mampu mendengar dengan baik dan benar. Hal
ini lah yang mendasari terbentuknya teknik mendengar, mengingat pentingnya
komunikasi bukan hanya saling berbicara tetapi juga mendengarkan informasi yang
diberikan. Mendengarkan adalah proses fisik dimana telinga menerima atau
menanggapi suara yag datang baik itu berupa informasi atau bunyi-bunyian saja.
Ketidakmampuan seseorang dalam berkomunikasi juga dapat disebabkan oleh
kegagalannya dalam mendengarkan maksud yang diinginkan si pemberi informasi.
Seberapa penting mendengarkan,
seperti pernyataan diatas mendengar salah satu alat komunikasi dalam segala
lini kehidupan. Ketidakmampuan seseorang dalam berkomunikasi bukan hanya
disebabkan oleh kurang keahlian dalam berbicara tetapi juga dalam hal
mendengarkan. Studi oleh Paul Rankin, menjelaskan bahwa:
1. Orang
dewasa menghabiskan 70% dalam hiduonya untuk berkomunikasi.
2. Total
untuk komunikasi dibagi lagi menjadi;
a. Menulis
9%
b. Membaca
16%
c. Berbicara
30%
d. Mendengar
45%
Dari
studi dapat disimpulkan bahwa orang-orang lebih banyak melakukan kegiatan
mendengar dibandingkan dengan yang lainnya dalam hal komunikasi. Hal ini lah
yang mnyebabkan teknik mendengarkan menjadi penting untuk melancarkan
komunikasi tersebut.
Tahap
tahapa mendengar dibagi menjadi:
1. Hearing,
proses pasif yang dilakukan oleh telinga. Contohnya orang yang tertidur pun
dapat mendengarkan suara.
2. Attention,
stimulus yang dipilih oleh otak dari sekian banyak suara-suatra yang muncul.
3. Understanding,
mengerti setiap pesan yang didengarkan
4. Remembering,
menyimpan informasi yang dimengerti untuk sewaktu-waktu dipanggil kembali jika
diperlukan untuk komunikasi.
Faktor
yang menghambat mendengar efektif
1. Kebiasan
buruk, seperti mendengarkan apa yang dimau saja, melamun, tidak ingin berfikit,
dsb.
2. Tidak
adanya pelatihan, orang tidak menyadari pentingnya mendengar sehingga mengaggap
kemampuannya sudah menghuni.
3. Kesulitan
untuk memahami pendirian, tidak mau menerima pemikiran orang lain yang berbeda
dengan apa yang dia miliki.
4. Presepsi
individu, sikap ketidaksukaan secara subjektif.
5. Gangguan
lainnya, seperti kemalasan, malu, marah, gangguan kesehatan dan fisik.
Faktor
untuk menjadi pendengar yang baik
1. Verbal
ability dan vocabulary, kemmapuan dalam mengartikan apa yang orang lain
bicarakan.
2. Environment,
faktor lingkungan
3. Hearing
ability
4. Karakteristik
individu, misalnya jenis kelamin, kepribadian atau watak
5. Dsb.
Ciri pendengar yang baik dan buruk
Pendengar
yang baik
|
Pendengar
yang buruk
|
Ø Memandang
pembicara
|
Ø Kurang
memperhatikan
|
Ø Bertanya
setelah pembicara selesai
|
Ø Mengambil
kesimpulan tergesa-gesa
|
Ø Bersikap
tenang dan emosi terkendali
|
Ø Merubah
topik pembicaraan
|
Ø Tidak
menyela pembicaraan
|
Ø Tidak
sabar dan mudah marah
|
Comments
Post a Comment