MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW. DI MADINAH



B.1 Membina persaudraan antara Kaum Ansar dan Kaum Muhajirin

            Kehadiran rasulullah saw dan kaum muhajirin mendapatkan sambutan yang hangat dari kaum ansar, kaum ansar menyambutnya selayaknya saudara mereka sendiri. Bahkan gitu mereka mengumandangan syair dengan begitu menyentuh qalbu. Bunyi syairnya yang mereka kumandangkan adalah sebagai berikut.syukur
“Telah muncul bulan purnama dari saniyatil Wadai,kami wajib bersyukur selama ada yang menyeru kepada Tuhan, Wahai yang diutus kepada kami. Engkau telah membawa sesuatu yang harus kami taati”
Sejak saat itulah, kota yasrib diganti namanya oleh rasulullah saw. Dengan sebutan “Madinatul Munawwarah”
            Strategi nabi mempersaudarakan muhajirin dan ansar untuk mengikat tali persaudaraan antar muslim.
Dalam menciptakan suasana agar nyaman dan tentam di kota madinah nabi muhammad membuat perjanjian dengan kaum yahudi, dalam perjanjian tersebut ditetapkan dan diakui hak kemerdekaan tiap-tiap golongan untuk memeluk dan menjalankan agamanya, berikut rinciannya:
  1. Kaum yahudi damai bersama-sama dengan kaum muhajirin
  2. Keduanya bebes memeluk dan menjalankan agama mereka
  3. Keduanya tolong menolong dalam tolong menolong siapa saja yang memerangi mereka
  4. Keduanya memikul tanggung jawab masing-masing dalam hal belanja (kebutuhan)
  5. Keduanya wajib menasihati dalam hal tolong menolong mengerjakan kebajikan dan keutamaan
  6. Keduanya wajib menjaga kota madinah
  7. Jika terjadi perselisian antara keduanya yang menyebabkan terjadinya hal hal yag tidak diingkan maka urusan tersebut hendaklah diserahkan kepada allah dan rasulnya
  8. Siapa saja yang tinggal di dalam ataupun diluar kota madinah wajib dilindungi keamanan dirinya kecuali orang lazim dan bersalah
B.2. Membentuk Masyarakat yang berlandaskan Ajaran Islam
  1. Kebebesan agama
Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad adalah memberikan ketenangan kepada penganutnya dan memberikan jaminan kebebasan kepada kaum muslim, nasrani,dan yahudi dalam menganut kepercayaan agama masing-masing
b. azan, sholat, zakat dan puasa
c. Prinsip-prinsip kemanusiaan

B.3. Mengajarkan pendidikan politik,ekonomi,dan social
            Dalam buku 100 tokoh paling berpengaruh di dunia sepanjang sejarah, Michael H.hart yang menempatkan nabi Muhammad dalam urutan pertama di bukunya, dia juga menyatakan bahwa nabi merupakan satu satunya orangdalam sejarah yang berhasil, baik dalam keagamaan maupun keduiaan. Dalam urusan nabi menjadi pemimpin yang amat efektif. Hingga saat ini, pengaruhnya sanagt kuat dan merasuk
c. Strategi Dakwah Nabi saw di Madinah

C.1 Meletakan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat
1.Membangun masjid
2. Membangun ukhuwah islamiyah
3. Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak nonislam

Dua perang yang sangat besar dalam sejarah islam
      Perang badar
adalah pertempuran besar pertama antara umat Islammelawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.
Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun kemudian dalam Pertempuran Uhud.
·         Perang Uhud
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang pecah antara kaum muslimin dan kaum kafir Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3 H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun lebih seminggu setelah Pertempuran Badr. Tentara Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin langsung olehrasulullah sedangkan tentara kafir dipimpin oleh Abu Sufyan. Disebut Pertempuran Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah dengan panjang 5 mil.
Kisah ini ditulis di Sura Ali ‘Imran ayat 140-179. Dalam ayat2 di Sura Ali ‘Imran, Muhammad menjelaskan kekalahan di Uhud adalah ujian dari Allah (ayat 141) – ujian bagi Muslim mu’min dan munafik (ayat 166-167).
            Ayat2 di atas tidak menunjukkan sebab yang sebenarnya mengapa Muhammad dan Muslim kalah perang di Uhud. Sebagaimana manusia biasa, wajar bila seseorang terlupa akan sesuatu. Begitu juga pasukan yang berjaga di atas bukit Uhud. Mereka terlupa dan akhirnya turun ke lembah untuk mengambil hak pemenang perang. Melihat banyak pasukan dari pihak islam yang meninggalkan pos di atas bukit, Khalid bin Walid memerintahkan pasukan kafir yang tersisa untuk berbalik kembali dan menyerang pasukan islam. Pos di atas bukit direbut oleh kafirin dan pasukan islam yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman rasulullah.

C.2. Penaklukan Mekkah
Pada tahun ke-6 Hijrah, ketika haji telah disyariatkan, Nabi Muhammad saw.
dengan 1.000 orang kaum muslimin berangkat ke Mekah untuk melaksanakan
ibadah haji. Nabi saw. dan kaum muslimin tidak mendapat izin memasuki Mekah dan akhirnya dibuatlah Perjanjian Hudaibiyah.

Perjanjian Hudaibiyah berisi lima kesepakatan, yaitu: 
(1) kaum muslimin tidak boleh mengunjungi Ka’bah pada tahun ini dan 
      ditangguhkan sampai tahun depan, 
(2) lama kunjungan dibatasi sampai tiga hari saja, 
(3) kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang melarikan diri  
      ke Madinah. Sebaliknya, pihak Quraisy menolak untuk mengembalikan
      orang-orang Madinah yang kembali ke Mekah, 
(4) selama sepuluh tahun dilakukan genjatan senjata antara masyarakat Madinah 
      dan Mekah dan  
(5) tiap kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kuam Quraisy atau kaum
      muslimin,bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan.

Dua faktor yang mendorong Nabi Muhammad saw. untuk menguasai Mekah. 
1. Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab
2. orang-orang Quraisy adalah orang-orang yang mempunyai kekuasaan dan 
    pengaruh yang besar.
Dua tahun Perjanjian Hudaibiyah berlangsung,dakwah Islam telah
menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan positif. Prestasi
ini, menurut orang Quraisy, dikarenakan adanya Perjanjian Hudaibiyah secara sepihak mereka membatalkan perjanjian tersebut. Nabi Muhammad saw. segera berangkat ke Mekah dengan 10.000 orang tentara.Mereka memasuki Mekah
dan berhala-berhala di semua sudut negeri dihancurkan.Setelah itu,Nabi
Muhammad saw. berkhutbah memberikan pengampunan bagi orang-orang

Quraisy dan menyatakan: “siapa yang menyarungkan pedangnya ia akan aman, siapa yang masuk ke Masjidil Haram ia akan aman, dan siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan ia juga akan aman.” Setelah khutbah itu, penduduk Mekah datang berbondong-bondong dan menyatakan diri sebagai muslim. Sejak peristiwa itu, Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad saw.

Comments

Popular posts from this blog

ATMOSFER

MENJAGA MARTABAT MANUSIA DENGAN MENJAUHI PERGAULAN BEBAS DAN ZINA

Tenaga Eksogen